Saturday 28 November 2015

Kota Batu, Jawa Timur: Wisata Tak Pernah Berakhir!

Well, slogan ini memang pantas disematkan untuk kota batu, Jawa Timur. Melanjutkan tulisan tentang perjalanan gue dikota malang dan bromo, kota batu merupakan serangkaian dari perjalanan gue di jawa timur. Kota batu merupakan sebuah kota dijawa timur yang dikelilingi oleh banyak gunung yaitu Mt. Anjasmoro (2.277 mdpl), Mt. Arjuno (3.339 mdpl), Mt. Banyak (1.306 mdpl), Mt. Kawi (2.551 mdpl), Mt. Panderman (2.045 mdpl), Mt. Semeru (3.676 mdpl) , Mt. Welirang (3.156 mdpl), dan Gunung Wukir (335 mdpl).

Salah satu kota yang epic abis, dan kota yang sejuk karena memiliki ketinggian 680-1200 mdpl. Selain orangnya yang ramah, makanan dan jajanan khas kota batu (menurut gue) tidak menguras isi kantong, dibandingkan dengan kota lain yang hampir tiap sudutnya merupakan TEMPAT WISATA.

Ya, wisata dikota batu tak pernah berakhir. Disiang hari banyak tempat yang bisa kita kunjungi seperti Batu Secret Zoo (Jatim Park 2), Jatim Park 1, museum angkut, Eco Green Park, Coban Rondo, Paralayang di gunung banyak dan masih banyak lagi. Ketika matahari mulai terbenam siapa sangka kota batu akan berubah sepi, justru wisata malam dimulai :D. Ada pusat-pusat keramaian pada malam hari di kota batu seperti Batu Night Spectacular (BNS), atau sekedar berkumpul dikawasan alun-alun batu sembari berwisata kuliner. Dan seperti biasa saat kita traveling, wajib hukumnya mencoba makanan khas kota yang kita kunjungi. Terus apa aja yg khas di kota batu, malang dan sekitarnya?, menurut info mamang-mamang penjaga penginapan :p, katanya di kota batu wajib hukumnya mencoba aneka olahan ketan, dan salah satunya ada di pos ketan legenda di alun-alun batu.

Ini sedikit dokumentasi ketika backpackeran di kota batu



Coban Rondo

 Labirin (Coban Rondo)

Alun-alun Kota Batu

Sebenarnya masih banyak dokumentasi di kota batu, sayangnya harddisk gue rusak dan membawa semua isinya termasuk dokumentasi perjalanan :’(. Kalo mau tau asiknya wisata disana, makannya main-main ke kota batu :p

Friday 27 November 2015

Menelusuri Keindahan Banten: Tanjung Lesung & Ujung Kulon



Ketika mendengar kata Banten mungkin banyak orang yang hanya mengenal provinsi ini dengan debusnya, para jawaranya atau mungkin ilmu yang berbau mistis. Terus apakah ada potensi wisata di banten? Well men, banten punya segalanya! Jika ingin menikmati pantai, banten dikelilingi pantai-pantai yang eksotis, sawarna, anyer, tanjung lesung dan masih banyak lagi. Ingin naik gunung? Provinsi yang dikenal dengan tanah jawara ini punya beberapa gunung yang wajib anda taklukan, seperti gunung Pulosari yang terletak di pandeglang. Ingin berwisata bahari? Pulau tunda Juaranya! Sebenarnya masih banyak spot untuk menikmati wisata bahari di banten, seperti pulau sangiang dan tentunya gugusan pulau di ujung kulon seperti pualu peucang, pulau oar dll.
Well kali ini kita bakalan pergi ke bagian barat daya Banten, yup Ujung kulon dan sekitarnya. Perjalanan ke ujung kulon dapat ditempuh kurang lebih 6 jam dari kota serang dengan menggunakan sepeda motor. Eits tapi Sebelum menuju ujung kulon tidak lengkap jika kita tidak mengunjungi pantai tanjung lesung yang sekarang cukup terkenal dan epic abis men. Jika hanya mengunjungi tanjung lesung, dari kota serang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam. Dan ini salah satu spot epic di tanjung lesung, keren kan men!



Setelah bermain-main di tanjung lesung kita bisa melanjutkan perjalanan ke ujung kulon dengan menempuh 2 sampai 3 jam perjalanan. For your information! Jalanan ke ujung kulon lumayan bagus dengan aspal yang rata sampai ke kecamatan Sumur akan tetapi harus berhati-hati karena jalanan cukup curam dan berkelok. Dan setelah sampai di kecamatan sumur jalanan mulai berlubang :(. Tapi sakitnya badan saat dijalanan berlubang akan terobati dengan pemandangan hutan taman nasional ujung kulon dan pantai yang sangat eksotis :D, dan ini sedikit dokumentasi di ujung kulon yang eksotis.


Note: Jika ingin melihat indahnya ujung kulon, kalian bisa menyebrang ke pulau peucang, oar dll, karena pulau-pulau ini sangat direkomendasikan buat kalian traveler super alami sejati :p

Thursday 27 August 2015

Mt. Prau & Dataran tinggi Dieng, Wonosobo.


Ada yang suka nanjak-nanjak atau naik naik ke puncak gunung?. Atau ada yang lagi males ngerjain skripsi, terus malah nanjak gunung? Ada! Iya, gue :v. Well, kali ini gue bakalan berbagi cerita tentang perjalanan gue ke wonosobo dan sekitarnya :D. Yap, gunung Prau 2565mdpl, dan tentunya gak lupa juga buat berwisata di kawasan dieng. Mau tau ceritanya? Let’s check it out :3
Pada perjalanan kali ini gue ditemani oleh sahabat-sahabat yang paling josh dan bersama kawan-kawan dari EPA (equator pencinta alam). Perjalananan yang sangat menyenangkan, dan insyallah barokah :). 
Kami berangkat menggunakan bus carteran dari alun-alun tangerang pada pukul 22.00 WIB, dan TADINYA sudah merencanakan pendakian pada “siang” keesokan harinya. Karena pada waktu normal, perjalanan jakarta-wonosobo hanya memakan waktu 12-15 jam. Akan tetapi karena ada si komo lewat sepanjang perjalanan tangerang-wonosobo, akhirnya perjalanan memakan waktu lebih dari 19 jam. Atau tiba di wonosobo pada pukul 18.00 wib.
Setibanya di alun-alun wonosobo kami bersiap-siap merapikan barang bawaan masing-masing, dan tak lupa juga untuk shalat, WAJIB 5 WAKTU COK :v. Setelah semua siap, kami pun pindah kendaraan menggunakan bus yang lebih kecil ke basecamp pendakian patak banteng. Yap, aktifitas pertama dan utama kami adalah mendaki gunung prau. Gunung prau yang menurut gue cuma kumpulan bukit-bukit, emang iya sih :v memiliki ketinggian dua ribu lima ratus enam puluh lima meter diatas permukaan laut (2565 mdpl). Ada apa aja digunung prau? Baca sampe selesai yah gaes :p
Lanjooot :3. Setelah tiba di basecamp, kami pun memutuskan untuk mendaki malam hari pada pukul 23.30 WIB. Trek gunung prau memang cocok untuk pemula, karena jarak yang tidak begitu jauh dari pos awal pendakian sampai ke puncak. Hal yang harus diperhatikan ketika mendaki tentunya kita butuh persiapan yang matang, tak terkecuali ketika mendaki gunung prau. Mengingat trek prau yang berdebu dan cukup curam, maka dibutuhkan kesiapan fisik dan mental bagi para pendaki. Terutama bagi pendaki pemula dan pendaki serampangan a.k.a cuek dengan keselamatan, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti cedera, sakit ketika pendakian dll.
Lama pendakian gunung prau cukup relatif, sesuai kecepatan, kemampuan, dan kemauan :v. Kalau gue kemarin sekitar 3 jam. Tiba dipuncak prau sekitar pukul 02.30 lebih dikit lah, dengan 6 anggota tim yang pada mabok debu trek :v. Untuk yang belum pernah mendaki gunung prau disarankan untuk memakai penutup hidung, masker, slayer, buff dan sebagainya. Apalagi yang mendaki malam hari, karena debu relatif tidak terlihat akan tetapi terasa cukup mengganggu pernapasan. Note: debu di trek sangat mengganggu apalagi pada musim kemarau, kalau pas musim hujan gue gatau, mungkin debunya jadi lumpur :p.
Ini sedikit dokumentasi perjalanan prau 15-17 agustus 2015:


 Golden sunrise Mt. Prau 16-08-2015 




  Mt. Prau 16-08-2015

View dataran tinggi dieng dari trek Mt. Prau

Gue (kanan), with mas sugeng. Keluarga baru yang bobo satu tenda :v

Rencananya kami akan melanjutkan camp sampai tanggal 17 agustus. Akan tetapi karena berbagai hal, akhirnya kami memutuskan untuk turun pada siang hari tanggal 16 agustus. Waktu turun memakan waktu 1-2 jam, sekali lagi tergantung kecepatan, kemampuan dan kemauan :v. Jadwal camp satu malam di gunung prau kami ganti dengan membuka camp dipenginapan/ basecamp di patak banteng :v sembari menikmati suasana perkampungan di sekitaran basecamp, dan mencoba kuliner-kuliner khas wonosobo. Dan ini kuliner yang epic abis, yang gue coba :D:

 Mie Ongklok
Selain manisan carica, mie ongklok merupakan makanan khas wonosobo dan dataran tinggi dieng yang malam itu gue coba. Dengan bumbu rempah-rempah yang menghangatkan badan, makanan ini memang cocok untuk disantap terutama pada malam hari, maknyus :v. eits, satu lagi.. GORENGAN! Ada satu gorengan, gorengan ini unik sekali, gorengan naik kuda tapi kuda boong. Ehh engga engga, gorangan ini enak abis cok. Ini penampakannya:

Ini namanya gorengan :v

Ada tempe, tahu, dll yang adonannya dicampur daun, atau rumput, atau apalah gue gatau namanya yang ijo-ijo ini :v yang khas wonosobo, yang pasti josh abis. Jangan lupa untuk menyantapnya selagi hangat, maklum dieng dan sekitarnya kan dingin. Biar lebih nikmat :3
Keesokan harinya kami melanjutkan wisata ke kawasan dieng. Ini potonya, because no pic = hoax :v


Kompleks candi arjuna

Sikidang crater

 Telaga warna

Karena matahari sudah cukup terik, dan teringat skripsi yang belum disentuh akhirnya gue dan tim kembali ke basecamp untuk mengepak barang dan kembali ke wonosobo, setelah itu dilanjutkan perjalanan pulang ke tangerang yang alhamdulillah lancar, gk ada si komo lewat. Karena mungkin si komo belum turun dari gunung prau :3

Monday 8 June 2015

Pulau Sangiang

Indonesia merupakan Negara yang mempunyai jumlah pulau yang sangat banyak, baik pulau-pulau besar seperti jawa, Sumatra, Kalimantan dll, maupun pulau-pulau kecil yang tentunya mempunyai keunikan masing-masing. Kali ini gue akan menceritakan tentang perjalanan gue ke sebuah pulau kecil yang berada di selat sunda. Namanya Pulau sangiang, pulau sangiang merupakan salah satu pulau yang terletak di selat sunda dan secara administratif termasuk dalam wilayah kabupaten serang, Banten. Jarak tempuh dari pelabuhan anyer kurang lebih 1 jam dengan menggunakan kapal motor. 
Well jadi gini ceritanya ,,,
Berawal dari kepenatan mengerjakan skripsi, gue pun mulai mencari tempat untuk “mereparasi” otak gue yang mulai tenjleng, alah tenjleng bahasa apa tuh :p. Gue mulai bertanya-tanya ke teman kampus dan sesekali membaca blog walking tentang-tempat yang mampu membenahi isi otak gue, khususnya yang masih berada di banten. Dan akhirnya tempat yang gue pilih itu adalah pulau sangiang, yang berada di selat sunda. Walaupun gue tinggal di serang, ini kali pertama gue pergi ke pulau sangiang. Mendengar cerita temen gue yang sudah pernah kesana membuat gue jadi penasaran dan ingin tau ada apa di pulau sangiang.
Pada 31 mei 2015 akhirnya gue pergi ke pulau sangiang bersama beberapa teman satu kampus. Kami memulai perjalanan dari pelabuhan paku anyer menggunakan perahu motor. Perahu pun berangkat pada pukul 8.30 wib dan tiba di pulau sangiang sekitar pukul 10.00 wib.
Aktifitas pertama yang gue lakukan? sudah pasti snorkeling! ketika pergi ke sebuah pulau gue selalu ingin tau keindahan bawah lautnya. Mulailah gue snorkeling dengan bermodal alat-alat yang sudah gue sewa sebelumnya. Keindahan bawah laut pulau sangiang masih cukup terjaga dan indah. Hal ini dikarenakan pulau sangiang masih belum ramai oleh para wisatawan, dan jumlah penduduk di pulau ini pun masih cukup sedikit, jadi terumbu karang disini pun masih cukup bagus dan masih banyak terdapat ikan  yang cantik, kayak kamu :* eh. ini adalah foto waktu gue menikmati indahnya bawah laut pulau sangiang:


Pulau sangiang juga memiliki hutan yang sangat keren dan masih terjaga. Gue dapat kesempatan untuk menjelajahi pulau sangiang. tenang aja, sudah ada trek yang biasa dilalui warga maupun wisatawan yang ingin menjelajahi pulau sangiang. Saat diperjalanan trekking gue menikmati banyak hal unik di pulau ini, salah satunya yang menjadi objek wisata disini yaitu goa kelelawar, ini penampakannya:
Trekking
Goa Kelelawar
Setelah melewati goa kelelawar gue langsung melanjutkan perjalanan, dan kali ini perjalanan sedikit menanjak keatas bukit, dan wow liat nih:



Cukup memanjakan mata kan pemandangan diatas bukit :D
Setelah dari bukit yang entah gue lupa namanya, selanjutnya gue melanjutkan perjalanan ke sebuah pemberhentian yang menurut gue cukup epic. liat nih:

  
Setelah dari tempat itu gue mulai menuruni bukit menuju ke tempat pemberhentian terakhir, yang menurut gue tempat paling fantasy banget di pulau sangiang. Pantai yang sangat indah dengan pemandangan bukit dan terdapat bebatuan yang kalo lo kesitu tiba-tiba kebayang muka raisa "segerrrrr" :p, pokoknya ini tempat fantasy banget cuk :D ini liat aja :






Karena hari mulai habis dan senja pun akan berganti malam, maka gue dan rombongan harus bergegas pulang. Gue kembali ke kapal pada pukul 17.00 WIB dan langsung menuju pelabuhan paku, anyer. Tiba di pelabuhan pada pukul 18.30.  Selanjutnya gue langsung pulang karena besoknya gue bakalan seminar proposal skripsi, penting banget ya diceritain haha :p. yang penting Indonesia itu indah cuk!