Ada yang suka nanjak-nanjak atau
naik naik ke puncak gunung?. Atau ada yang lagi males ngerjain skripsi, terus
malah nanjak gunung? Ada! Iya, gue :v. Well, kali ini gue bakalan berbagi
cerita tentang perjalanan gue ke wonosobo dan sekitarnya :D. Yap, gunung Prau
2565mdpl, dan tentunya gak lupa juga buat berwisata di kawasan dieng. Mau tau
ceritanya? Let’s check it out :3
Pada
perjalanan kali ini gue ditemani oleh sahabat-sahabat yang paling josh dan
bersama kawan-kawan dari EPA (equator pencinta alam). Perjalananan yang sangat
menyenangkan, dan insyallah barokah :).
Kami berangkat
menggunakan bus carteran dari alun-alun tangerang pada pukul 22.00 WIB, dan
TADINYA sudah merencanakan pendakian pada “siang” keesokan harinya. Karena pada
waktu normal, perjalanan jakarta-wonosobo hanya memakan waktu 12-15 jam. Akan
tetapi karena ada si komo lewat sepanjang perjalanan tangerang-wonosobo,
akhirnya perjalanan memakan waktu lebih dari 19 jam. Atau tiba di wonosobo pada
pukul 18.00 wib.
Setibanya di
alun-alun wonosobo kami bersiap-siap merapikan barang bawaan masing-masing, dan
tak lupa juga untuk shalat, WAJIB 5 WAKTU COK :v. Setelah semua siap, kami pun
pindah kendaraan menggunakan bus yang lebih kecil ke basecamp pendakian patak
banteng. Yap, aktifitas pertama dan utama kami adalah mendaki gunung prau.
Gunung prau yang menurut gue cuma kumpulan bukit-bukit, emang iya sih :v
memiliki ketinggian dua ribu lima ratus enam puluh lima meter diatas permukaan
laut (2565 mdpl). Ada apa aja digunung prau? Baca sampe selesai yah gaes :p
Lanjooot :3. Setelah
tiba di basecamp, kami pun memutuskan untuk mendaki malam hari pada pukul 23.30
WIB. Trek gunung prau memang cocok untuk pemula, karena jarak yang tidak begitu
jauh dari pos awal pendakian sampai ke puncak. Hal yang harus diperhatikan ketika
mendaki tentunya kita butuh persiapan yang matang, tak terkecuali ketika
mendaki gunung prau. Mengingat trek prau yang berdebu dan cukup curam, maka
dibutuhkan kesiapan fisik dan mental bagi para pendaki. Terutama bagi pendaki
pemula dan pendaki serampangan a.k.a cuek dengan keselamatan, agar tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan seperti cedera, sakit ketika pendakian dll.
Lama pendakian
gunung prau cukup relatif, sesuai kecepatan, kemampuan, dan kemauan :v. Kalau
gue kemarin sekitar 3 jam. Tiba dipuncak prau sekitar pukul 02.30 lebih dikit
lah, dengan 6 anggota tim yang pada mabok debu trek :v. Untuk yang belum pernah
mendaki gunung prau disarankan untuk memakai penutup hidung, masker, slayer,
buff dan sebagainya. Apalagi yang mendaki malam hari, karena debu relatif tidak
terlihat akan tetapi terasa cukup mengganggu pernapasan. Note: debu di trek sangat
mengganggu apalagi pada musim kemarau, kalau pas musim hujan gue gatau, mungkin
debunya jadi lumpur :p.
Ini sedikit dokumentasi perjalanan
prau 15-17 agustus 2015:
Golden sunrise Mt. Prau
16-08-2015
Mt. Prau 16-08-2015
View dataran tinggi dieng dari trek Mt. Prau
Gue (kanan), with mas sugeng.
Keluarga baru yang bobo satu tenda :v
Rencananya
kami akan melanjutkan camp sampai tanggal 17 agustus. Akan tetapi karena
berbagai hal, akhirnya kami memutuskan untuk turun pada siang hari tanggal 16
agustus. Waktu turun memakan waktu 1-2 jam, sekali lagi tergantung kecepatan,
kemampuan dan kemauan :v. Jadwal camp satu malam di gunung prau kami ganti
dengan membuka camp dipenginapan/ basecamp di patak banteng :v sembari
menikmati suasana perkampungan di sekitaran basecamp, dan mencoba kuliner-kuliner
khas wonosobo. Dan ini kuliner yang epic abis, yang gue coba :D:
Mie Ongklok
Selain manisan
carica, mie ongklok merupakan makanan khas wonosobo dan dataran tinggi dieng
yang malam itu gue coba. Dengan bumbu rempah-rempah yang menghangatkan badan,
makanan ini memang cocok untuk disantap terutama pada malam hari, maknyus :v.
eits, satu lagi.. GORENGAN! Ada satu gorengan, gorengan ini unik sekali,
gorengan naik kuda tapi kuda boong. Ehh engga engga, gorangan ini enak abis
cok. Ini penampakannya:
Ada tempe,
tahu, dll yang adonannya dicampur daun, atau rumput, atau apalah gue gatau
namanya yang ijo-ijo ini :v yang khas wonosobo, yang pasti josh abis. Jangan
lupa untuk menyantapnya selagi hangat, maklum dieng dan sekitarnya kan dingin.
Biar lebih nikmat :3
Keesokan harinya kami melanjutkan
wisata ke kawasan dieng. Ini potonya, because no pic = hoax :v
Kompleks candi arjuna
Sikidang crater
Telaga warna
Karena matahari
sudah cukup terik, dan teringat skripsi yang belum disentuh akhirnya gue dan
tim kembali ke basecamp untuk mengepak barang dan kembali ke wonosobo, setelah
itu dilanjutkan perjalanan pulang ke tangerang yang alhamdulillah lancar, gk
ada si komo lewat. Karena mungkin si komo belum turun dari gunung prau :3